Kulit Manusia
Organ tubuh manusia memiliki 4 indera, yakni Indera
penglihat ( mata ), indera pendengar ( telinga ), Indera perasa/pengecap (
mulut ), Indera penciuman ( hidung ), dan Indera peraba ( kulit ). Kulit
merupakan bagian tubuh atau indera manusia yang sangat sensitif mudah terluka
dan mudah merasakan rasa sensitifitas. Kulit manusia terdiri dari epidermis dan
dermis. Kulit berfungsi sebagai alat transportasi tempat bermuaranya kelenjar
keringat yang keluar ( kelenjar sudorifera ) yang terletak pada lapisan dermis.
Jaringan kulit manusia terdiri dari 2 lapisan kulit, yakni :epidermis
dan dermis, yang masing-masing lapisan memiliki fungsi dan struktur kulit,
diantranya :
Lapisan kulit Epidermis
Selain itu kulit memiliki lapisan kulit epidermis yang
terdiri dari lapisan tanduk ( lapisan korneum ) dan lapisan malpighi. Lapisan
tanduk atau lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas
dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan malpighi juga masih memiliki lapisan
lainnya seperti : lapisan spinosum dan germinativum, yang masing-masing
memiliki fungsi tersendiri. Lapisan kulit spinosum memiliki fungsi sebagai
penahan gesekan dari luar. Sedangkan lapisan germinativum berfungsi sebagai
produsen pengganti lapisan sel-sel pada lapisan kulit korneum yang aktif
membelah diri dari sel kulit mati.
Selain
itu lapisan kulit epidermis mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada
kulit, oleh karenanya penting menjaga kulit dari pancaran radiasi sinar UV yang
dapat membakar kulit dan merubah warna kulit menjadi lebih gelap.
Lapisan kulit epidermis merupakan lapisan
kulit bagian teratas pada kulit manusia. Setiap manusia memiliki ketebalan
kulit yang berbeda-beda antara 400-600 μm, untuk kulit tebal terletak pada
kulit telapak tangan dan kaki dan kulit tipis memiliki ketebalan antara 75-150
μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut).Selain sel-sel epitel diatas, lapisan kulit epidermis terdiri dari
lapisan-lapisan seperti :
a.
Melanosit merupakan lapisan kulit epidermis yang memiliki sel untuk
menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.
b.
Sel Langerhans cd merupakan sel yang makrofag yang merupakan turunan dari
sumsum tulang yang berfungsi sebagai perangsang sel Limfosit T, mengikat,
mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian,
sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.
c.
Sel Merkel, yakni sel yang berfungsi sebagai
mekanoreseptor sensoris yang fungsinya berhubungan dengan sistem neuroendokrin
difus.
Pada lapisan kulit Keratinosit
secara tersusun dari lapisan yang berda paling luar sampai ke dalam, memiliki
susunan stratum yang diantaranya :
a.
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel tipis, tanpa inti dengan
sitoplasma yang dipenuhi keratin.
b.
Stratum Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang
sangat tipis, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat
desmosom.
c.
Stratum Granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang
sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula
lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai
penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek
pelindung pada kulit.
d.
Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat
dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas
(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel
spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan
seperti telapak kaki.
e.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis,
sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel
epidermis secara berkesinambungan.
Lapisan kulit Dermis
Lapisan
kulit dermis terdiri dari pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar
keringat dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat tentunya menghasilkan keringat.
Keringat yang dikeluarkan manusia dapat mencapai 2.000 ml setiap harinya. Namun
keringat yang dihasilkan tergantung dari tingkat kebutuhan tubuh dan pengaturan
suhu tubuh. Keringat mengandung air, garam dan urea. Fungsi dari lapisan kulit
dermis ini adalah sebagai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap
kerusakan fisik, penyinaran dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu
tubuh.
Lapisan kulit dermis berada pada bagian
bawah kulit epidermis yang memiliki ketebalan kulit berbeda-beda namun
ketebalan kulit dapat mencapai 4 mm terutama di daerah punggung. Lapisan kulit dermis sendiri
memiliki 2 susunan stratum tanpa batas yang nyata, yaitu stratum papilare dan
stratum reticular.
1.
Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,
makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
2.
Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)
Selain kedua stratum di atas,
dermis juga mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu folikel rambut,
kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea.
1.
Rambut yang merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi
epitel epidermis, yaitu Folikel rambut. Pada folikel rambut ini terdapat
pelebaran jaringan yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila
dermis tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan
membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.
2.
Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar
keringat apokrin
3.
Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan
saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang dan memiliki
diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel
mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang mengandung
granula sekretoris dan sel terang yang tidak mengandung granula sekretoris.
4.
Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar
keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan hipodermis, dan
duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.
5.
Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian dermis
dengan jumlah bervariasi mulai dari 100-900 meter persegi. Sekret dari kelenjar
sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi trigliserida,
lilin, squalene, dan kolesterol beserta esternya.
Pada
bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan
subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini disebut juga
fasia superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung jalinan
yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe. Arteri yang terdapat
membentuk dua plexus, satu di antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi
di antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi
papila dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi seperti
arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe memiliki lokasi
sama dengan pembuluh arteri.
Untuk
mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung
saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan
dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap
stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri,
gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini,
Meissner, dan Krause.
Selain
itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan lempeng sel epitel
berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng kuku terletak
pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal dan
spinosum.
Pada
suhu yang terbilang cukup panas, kelenjar keringat menjadi lebih aktif dan
pembuluh kapiler di kulit akan melebar. Jika pembuluh kapiler mudah melebar
akan memudahkan proses pembuangan air dari sisa metabolisme dan mengaktifkan kelenjar
keringat untuk terus mengeluarkan keringat ke permukaan kulit dengan cara
penguapan. Jika penguapan menyebabkan suhu pada permukaan kulit menurun, kita
tidak akan merasakan lagi. Namun apabila suhu tubuh tidak mengalami penguapan
yang berarti dan sangat berkurang, maka suhu tubuh akan tetap dan tubuh tidak
mengalami kedinginan.
Kulit memiliki beberapa fungsi,
diantaranya :
-
Sebagai alat transportasi pembuangan keringat
-
Sebagai alat peraba/perasa
-
Sebagai pelindung organ tubuh lainnya dari bbrbagai ancaman masalah kulit baik
dari pancaran radiasi dari sinar matahari
-
Mengendalikan dan mengatur suhu tubuh
-
Tempat menyimpan lemak.
No comments:
Post a Comment